VAKSINASI MERDEKA DILANJUTKAN, KAPOLRES METRO JAKARTA PUSAT HENGKI HARYADI MELIHAT MOMEN GOTONG-ROYONG YANG MENGHARUKAN

REPUBLIKEXPOSE.COM || Jakarta. Sedianya program Vaksinasi Merdeka yang digagas Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imron itu  berlaku dari 1 – 17 Agustus 2021 dengan sasaran warga DKI Jakarta. Kini vaksinasi dilanjutkan. Model gelar vaksinasi dengan cara menjemput bola ini mencapai target yang diinginkan. Apalagi warga terlibat dengan semangat gotong-royong dalam kegiatan ini.
Hal itu dikatakan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi saat meninjau Gerai 655 Vaksin Merdeka di Jalan Karanganyar RT 01/RW 02, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Banyak masyarakat yang datang menerima vaksin di Hari Kemerdekaan RI ke-76 ini.
Kapolres Hengki yang didaulat memotong tumpeng Dirgahayu RI, menyatakan apreasiasi kepada para tenaga kesehatan yang terhimpun dalam kelompok Relawan Vaksinasi Merdeka DKI Jakarta itu.
“Terima kasih, Anda adalah pejuang kemanusiaan sejati. Anda telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk membantu sesama yang sangat membutuhkan vaksin di saat pandemi terus menelan korban jiwa yang tidak kecil. Anda adalah pahlawan, pejuang bangsa, dan relawan sejati,” kata Kapolres Hengki sambil memuji Gerai 655 sebagai gerai terbaik. Para tenaga kesehatan dan non kesehatan di gerai ini hadir dengan mengenakan busana budaya Indonesia.
“Sejak gerai vaksin dibuka, masyarakat memperlihatkan antusiasmenya yang besar. Di gerai ini, dalam sehari terdapat 200 hingga 400 warga yang divaksin,” tutur Kapolsek Metro Sawah Besar AKP Maulana Mukarom.
Artis Ivan Gunawan yang hadir,  ikut memberi apresiasi pada kegiatan Vaksinasi Merdeka ini. Ia bersama kelompoknya “Indonesia Pasti Bisa” telah ikut menggelar vaksinasi merdeka di beberapa lokasi. Kelurahan Tanah Sareal, misalnya, dalam dua hari di situ, ada 2.300 orang yang divaksin. Lokasinya pindah lagi ke Kalianyar dan ada 2.000 warga yang divaksin selama dua hari. Pada Senin (16/8/2021), tim Ivan bergeser ke GOR Tambora dan berhasil memvaksin 1.500 warga. Vaksinasi bersama Ivan Gunawan akan digelar di Tanah Sareal lagi pada 28 -29 Agustus.
Ivan berharap vaksinasi merdeka bisa melebar kemana-mana. Ia juga berharap keterlibatan public figure atau selebritas.
Sementara itu relawan Devie Rahmawati menyatakan siap melanjutkan kegiatan kemanusiaan ini. “Sudah banyak yang meninggal dan membuat kita teteskan air mata. Kini saatnya kita menjadi mata air yang “menghidupkan” orang lain yang menderita akibat Covid-19. Mari kita ajak mereka menerima vaksin, mari sosialisasikan yang benar,” ujar Devie penuh semangat.
Ketua Relawan Vaksinasi Merdeka, Kabidkes Kombes Didie, merasa optimis melanjutkan vaksinasi ini dan mencapai target. “Saya optimis karena kita selalu bekerja sama. Jadi, kita akan merdeka dari Covid,” katanya.
Drg. Susi Ramadani, yang sehari-hari bertugas di RS Kartini, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ikut dalam relawan vaksinasi merdeka. Ada sekitar 400 dokter gigi, anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia, di DKI Jakarta, yang jadi relawan. “Saya berharap Indonesia pulih dari pandemi covid ini, agar kami bisa berpraktik lagi. Kita harus merdeka dari pandemi,” ujar drg. Susi Ramadani yang berterima kasih ikut dalam kegiatan ini.
Sementara itu dokter muda milenial dan cantik  Patricia Kristie, melihat tingginya animo masyarakat menerima vaksinasi. Namun sedikit terhambat karena mereka tak punya akses  Menurut Patricia, justru dalam program Vaksinasi Merdeka yang bercorak jemput bola ini akses warga kepada vaksin terpenuhi. Masih pagi, sudah banyak warga yang datang ke sentra atau gerai vaksin.
Patricia punya pengalaman tak terlupakan. Saat itu ia bertugas di salah satu gerai di Petojo, Jakarta Pusat. Sudah banyak warga yang hadir. Tiba-tiba hujan turun deras. Patricia meminta warga pulang hingga hujan berhenti. Ternyata, warga tak mau beranjak pulang. Mereka memilih berteduh di bawah pohon, di bawah tenda dan payung, ada juga yang menyingkir ke rumah tetangga. Begitu hujan berhenti, mereka datangi gerai dan menerima vaksin. “Itu pengalaman indah yang amat mengharukan hati saya,” kata dokter muda ini.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi sangat terharu melihat jiwa gotong-royong anak bangsa dalam bekerja sama dan membantu menyelamatkan warga Jakarta dari ancaman pandemi Covid-19.
Semua elemen dalam masyarakat dilibatkan. “Masyarakat bukan sebagai obyek. Mereka adalah subyek, yang bergerak dan bekerja tanpa pamrih. Ada nuansa kepahlawanan dan nasionalisme yang tinggi. Mereka ikhlas melayani sesama. Ini sangat mengharukan hati saya,” tutur Kombes Hengki. 
Kapolres Hengki juga mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi merdeka ini, ketika door to door mendatangi rumah-rumah warga, ia mendapati ada data yang berbeda, antara data dari kelurahan dan data riil. Ada warga yang sudah pindah atau meninggal, namun namanya masih ada. 
Kapolres juga terharu pada para relawan yang tak lelah membantu sesama dan memberi edukasi yang benar.
Indonesia, negara dengan masyarakat yang peduli sesama dan gotong-royong.*
(Rika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *