REPUBLIKEXPOSE.COM – JAKARTA. Papua itu indah, penuh kekayaan alam bak surga tersembunyi di Bumi. Tetapi di Papua pula muncul pelbagai konflik yang menutup keindahan hidup di Bumi Cenderawasih ini. Dari konflik kecil hingga yang besar dan politis. Lalu, bagai perasaan orang Papua sendiri? Bagaimana orang-orang kecil dan sederhana yang masih hidup dengan nilai-nilai kearifan lokal memandang hidupnya sehari-hari lepas dari wacana politik kelas elit di negeri surga tersembunyi ini?
Namanya Jhon Kogoya. Ia menulis isi hatinya tentang hidup di dalam NKRI. Berikut petikannya:
Saya tidak bisa memaksa siapapun untuk sependapat dengan saya, maka silahkan masing-masing berjalan sesuai dengan pendapat dan pikirannya.
Tapi saya hanya mau menyampaikan alasan kenapa saya sebagai Orang Asli Papua (OAP) memilih setia kepada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Terserah sebagian kecil OAP menganggap saya pengkhianat. Tapi ini beberapa alasan saya yang sangat mendasar:
1) Sejak saya dilahirkan, saya tidak pernah merasa terjajah oleh siapapun. Kebetulan saya lahir bukan di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Saya bebas ke mana saja, ke seluruh pelosok Indonesia tanpa gangguan apapun.
2) Saya tidak pernah diperlakukan diskriminatif oleh saudara-saudara saya dari suku manapun. Bahkan saya melihat banyak saudara OAP yang menikah dengan suku lain, selain dengan orang Papua.
3) Semua WNI memiliki hak hidup berbangsa dan bernegara yang sama. Sebaliknya, banyak hak khusus yang dimiliki Orang Asli Papua (OAP) yang tidak dimiliki oleh WNI lain. Saya sudah jalan ke hampir seluruh wilayah NKRI. Di sana orang Papua tidak disebut pendatang, tapi di Papua ada istilah “pendatang” dan “pribumi”.
4) Di Papua, saya jarang sekali melihat OAP yang punya kios, jarang yang bisa bertani secara modern atau jadi nelayan besar, jadi tukang seperti saudara-saudara saya WNI yang lain. Artinya kalau Papua pisah dari NKRI maka Papua akan mundur 2 abad ke belakang. Karena itu saya mau mendorong saudara-saudara saya Papua agar mau belajar yang baik, bekerja keras sehingga mencapai taraf hidup yang lebih baik.
5) Saya sudah pernah jalan-jalan ke beberapa negara tetangga wilayah Melanesia. Saya belum pernah menemukan negara manapun di wilayah Melanesia yang lebih maju dan lebih sejahtera dari Papua. Bahkan hampir seluruh kebutuhan dasar warga PNG dipasok dari Papua, karena saudara kita di Melanesia di sana dikuasai oleh orang asing.
6) Demikian pula hampir seluruh kebutuhan dasar Papua dikirim dari provinsi lain. Sehingga kalau Papua pisah dari NKRI maka seluruh kebutuhan pokok Papua akan diekspor dari luar, betapa menderitanya Papua kalau itu terjadi, apalagi kalau kita diembargo.
7) Fakta sejarah membuktikan bahwa Papua tidak pernah berdiri sendiri dalam suatu pemerintahan sendiri. Tidak pernah ada kerajaan Papua. Tapi hanya kelicikan penjajah Belanda-lah yang membayar sekelompok pengkhianat dengan memberi bendera Bintang Kejora dan lagu Hai Tanahku Papua yang dianggap sebagai lagu kebangsaan. Semua simbol-simbol negara boneka tersebut murni buatan dan ciptaan Belanda, bukan karya, buatan, atau ciptaan anak Papua sendiri. Jadi dimana kebanggan dan kehormatan Papua?
8) NKRI selalu dituduh melakukan pelanggaran HAM dan genosida terhadap orang Papua, tapi kenyataannya sejak dahulu nenek moyang kita hingga jaman modern sekarang selalu perang suku. Hanya karena persoalan kecil kita saling bunuh dan saling makan sesama saudara. Entah sudah berapa ribu korban karena perang suku. Justru NKRI lah melalui aparat keamanannya berusaha mendamaikan kita dan mengajarkan peradaban.
9) Di dalam hukum dan pemerintahan, orang Papua tidak dibedakan dari suku lain. Beberapa OAP yang jadi menteri, banyak berpangkat jenderal, bahkan seluruh gubernur dan bupati/walikota semuanya orang Papua. Saya optimis bahwa suatu saat presiden RI adalah OAP apabila kita mau belajar keras mengisi kemampuan dan wawasan kita.
10) Saya sangat cinta dan bangga kepada Papua, tetapi saya lebih bangga sebagai bagian dari NKRI. Karena apabila saya hanya menjadi Papua, maka saya sangat kerdil. Tetapi apabila saya NKRI, saya kaya. Saya bisa memiliki Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Sumatera dan lain-lain. Dan saya punya saudara ribuan suku serta bermacam-macam agama di Indonesia. Karena NKRI dibentuk bukan atas dasar ras, agama, suku bangsa dll. Tapi NKRI dibentuk atas dasar Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu). Saya Papua, saya Indonesia.
Salam persatuan dari Jhon Kogoya.*
(Rika/Mama Wati Kogoya, Tokoh Perempuan Papua)