Kasus Penganiayaan Murid SMA 5 Kota Kupang, Ditangani Penyidik PPA

- Jurnalis

Senin, 12 Agustus 2024 - 11:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RepublikeXpose – Kota Kupang

Kasus tindak pidana Penganiayaan terhadap salah seorang siswa SMA 5 Kota Kupang NTT oleh sang gurunya sendiri (Yos) pada Rabu (ñ7/8/2024) kini telah memasuki tahap pengambilan keterangan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh penyidik bagian PPA Polresta Kupang Kota.

Proses hukum kasus yang menyeret oknum Guru Yos ini, telah mulai berjalan pada Kamis (8/8/2024), dimana korban FE telah menghadap penyidik PPA untuk dilakukan pengambilan keterangan BAP terkait kasus kekerasan terhadap anak dibawa umur ini.

Ayah korban, Arif Rahman, S.sos , M.Si. kepada media ini membenarkan anaknya telah menghadap penyidik PPA untuk kepentingan BAP.

“Tadi penyidik PPA sudah melakukan BAP dan selanjutnya menunggu informasi. Yang pasti proses hukum kasus ini tetap berjalan agar memberi efek jerah dan pelajaran bagi para guru di lembaga pendidikan SMA 5, yang dikenal sebagai sekolah unggul, ramah lingkungan dan ramah anak tapi terjadi kekerasan,” tegas mantan Ketua aktivis Anti korupsi NTT ini.

Fakta ini dibenarkan korban, FE saat ditemui dikediamannya TDM I, Sabtu (10/8/2024) terkait agenda lanjutan proses hukum kasus yang menimpa dirinya.

“Ya kemarin sudah dilakukan pengambilan BAP dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan saksi yang melihat peristiwa pidana yakni teman temanku. Jadi prosesnya jalan terus,” ungkap korban FE.

Sementara informasi lain yang diterima media ini menyebutkan, pihak sekolah melalui Kepala Sekolah (Kepsek) SMA 5 Veronika Wawo, di hadapan para siswa, menyampaikan bahwa korban FE untuk sementara tidak boleh mengikuti pelajaran di sekolah sampai kasus ini selesai.

“Kepsek bilang saya tidak boleh masuk sekolah sampai kasus ini selesai dulu,” tutur FE.

Sekedar diketahui, Kasus tindak pidana Penganiayaan yang dilakukan oknum guru SMA 5 terhadap anak didiknya ini, terjadi pada, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga:  Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto Berkomitmen "Bersama Rakyat Berantas Mafia Tanah, Apapun Yang Menjadi Hak Rakyat Akan Dibela"

Sang guru yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris tersebut, tega memukul korban persis di bagian bawa pohon telinga hingga korban sempoyongan dan terjatuh. Bahkan mengakibatkan gangguan pada gendang telinga dan pendengaran korban.

Selain itu sesuai pengakuan korban, sang guru juga menantang dan menyilahkan para murid untuk melapor kasus ini ke pihak polisi.

‘Jika tidak puas dan tidak terima, lapor saja polisi. Saya sudah biasa berurusan dengan polisi. Saya juga tidak peduli sekolah ramah anak,” katanya.

(Tim).

Berita Terkait

Diduga Selewengkan Dana BOS, Kepsek SMKN I Larantuka Resmi Di Tahan Kejari Flotim
Polsek Kalideres Ungkap Kasus Jambret di Citra Garden 2, Pelaku Ditangkap di Cengkareng
Ngaku Polisi, Tipu Pasangan Muda Jual Motor – Dua Pelaku Diciduk Satreskrim Polres Jakbar
Kasus Ancam Bunuh Ibu Tiri Di Tesbatan, Polsek Amarasi Diminta Segera Tindaklanjuti
Pembangunan Gerai Mie Gacoan di Kota Sukabumi Disoal Warga, Izinnya Dipertanyakan
Operasi Berantas Jaya 2025: Polda Metro Tumpas Pungli Parkir Ilegal di Rusunami City Garden
Bareskrim Polri: Strategi Penyelamatan Pagar Laut dan Ijazah Palsu Jokowi
Diduga Kabur, Kuasa Direktur CV Pulung Nusantara, Tak Bayar Upah Tenaga Kerja Rp. 313 Juta
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 22:05 WIB

Diduga Selewengkan Dana BOS, Kepsek SMKN I Larantuka Resmi Di Tahan Kejari Flotim

Kamis, 3 Juli 2025 - 21:59 WIB

Polsek Kalideres Ungkap Kasus Jambret di Citra Garden 2, Pelaku Ditangkap di Cengkareng

Sabtu, 28 Juni 2025 - 23:17 WIB

Ngaku Polisi, Tipu Pasangan Muda Jual Motor – Dua Pelaku Diciduk Satreskrim Polres Jakbar

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:03 WIB

Kasus Ancam Bunuh Ibu Tiri Di Tesbatan, Polsek Amarasi Diminta Segera Tindaklanjuti

Jumat, 23 Mei 2025 - 11:52 WIB

Pembangunan Gerai Mie Gacoan di Kota Sukabumi Disoal Warga, Izinnya Dipertanyakan

Berita Terbaru