Kondisi Gedung SDN Let’ana Memprihatinkan, Pemda TTS Diminta Beri Perhatian

RepublikeXpose – TTS

Kondisi Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Let’ana, Desa Tesi Ayofanu, Kecamatan Ki’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), sangat memprihatinka untuk tempat proses belajar mengajar bagi siswa pasca musim hujan akhir – akhir ini.

Bagaimana tidak, dengan jumlah lima ruangan yang  sangat sempit berukuran 3 x 3, beralas tanah, berdinding  bambu dan beratap seng bekas yang sudah berlubang, sangat tidak layak untuk proses belajar bagi 116 siswa.

Fakta ini disampaikan Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Let’ana, Biltaria Nenabu kepada tim media ini, Sabtu (6 April 2024).

Menurut Blitaria, sejak dirinya dilantik dan ditempatkan di sekolah ini, kondisi ruang kelas memang memprihatinkan dan butuh perhatian serius dari Pemerintah.

“Jujur saja, niat dan motivasi untuk merubah sekolah ini ada, tapi saya juga butuh dukungan dari Pemerintah,” ungkapnya.

Dirinya menerangkan, jika musim penghujan tiba kegiatan belajar mengajar dihentikan, karena kondisi ruang kelas yang berlumpur dan air masuk ke dalam. Hal ini dikarenakan atap seng yang sudah berlubang dan belum diganti.

“Inilah kondisi kami yang sebenarnya jika musim hujan tidak bisa belajar. Atap ruang kelas yang menggunakan seng bekas itu adalah murni swadaya masyakarat, namun karena sudah lama seng – seng itu sudah rusak,” tutur Kepsek sambil menitikkan air mata 

Lebih lanjut dikatakan, sejak didirikan tahun 2011 dengan status sekolah negeri pada tahun 2018, sampai saat ini sekolah ini belum pernah disentuh bantuan apapun, baik dari Dinas terkait, pihak pemerintah kabupaten TTS.

“Bersama ketua komite orang tua siswa dan 116 siswa, kami berharap keluhan kami ini bisa didengar sampai ke telinga bapak Kadis, bapak Penjabat Bupati TTS, Bapak Menteri Pendidikan dan juga Bapak Presiden RI,” harapnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua komite SDN Let’Ana  Desa Tesi Ayofanu Kecamatan Ki’e Kabupaten TTS, Selatan  Yafet Snae.

“Dengan harapan yang sama seperti Ibu Kepala Sekolah, kami berharap Pemerintah Kabupaten sampai Pemerintah Pusat bisa memberikan perhatian dan bantuan perbaikan gedung sekolah yang lebih layak dari kondisi sekarang agar 116 anak didik di sekolah ini bisa mendapatkan pendidikan dengan lebih baik lagi,” kata Yafet.

(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *