Penyataan Pegawai Rumah Duka Jabar Agung Bisa di Tafsirkan Rasis, Beredar Video Penolakan Pada Suku Tertentu

- Jurnalis

Rabu, 13 Maret 2024 - 17:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Republikexpose – Jakarta

Beredar viral video pegawai Rumah Duka Jabar Agung yang terletak di Jalan Tubagus Angke Raya, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, menolak persemayaman bagi orang NTT (Kupang).

Dimana video tersebut menggambarkan penolakan Jenazah orang yang berasal dari NTT (Nusa Tenggara Timur) olah salah satu pegawai kepercayaan pimpinan Rumah Duka.

Belum diketahui kapan video penolakan persemayaman itu terjadi. Namun, media menelusuri saat ada penolakan Jenazah orang Kupang (NTT) yang terlanggar kereta api pada hari Minggu, tanggl 10 Maret 2024 di stasiun kereta api Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat dan dilarikan persemayamnya ke Rumah Duka Jabar Agung tapi tetap aja ditolak oleh pengurus rumah duka dengan alasan bahwa orang NTT tidak disemayamkan disini sementara waktu, dan ini atas perintah pimpinan.

Pada saat itu juga media meliput kejadian penolakan jenasah tersebut dan benar penolakan seperti vidoe yang beredar.

Saat di konfirmasi olah awak media, pegawai itu tetap masih menolak atas kedatangan jenazah orang NTT.

“Orang NTT tidak bisa diatur ketertibannya dan tetap kami tolak. Itu alasan kami,” ujar salah satu keyawan yang tidak mau di sebutkan namanya.

Penolakan itu dianggap rasis dan mendiskreditkan suku tertentu dan tidak dapat ditoleran.

Menurut Robert Siagian yang juga Pemerhati Sosial dan juga Sekertaris GPM (Gerakan Pemuda Marhaenisme) Provinsi DKI Jakarta mengatakan, tidak harus terjadi peristiwa semacam itu. Sebab, katanya, itu bisa menyebab rasis dan itu berhaya bagi kelangsungan hidup di masyarakat.

“Bisa saja nanti terjadi gejolak. Karena mencakup rasis dan sukuisme,” tukasnya.

Seharusnya ada perkataan yang santun terkait penolakan sehingga tidak menimbulkan multi tafsir.

Baca Juga:  Oknum Wartawan di Dompu Jadi Korban Penganiayaan, PW MIO NTB Minta Polda Turun Tangan

(Red).

Berita Terkait

Diduga Selewengkan Dana BOS, Kepsek SMKN I Larantuka Resmi Di Tahan Kejari Flotim
Polsek Kalideres Ungkap Kasus Jambret di Citra Garden 2, Pelaku Ditangkap di Cengkareng
Ngaku Polisi, Tipu Pasangan Muda Jual Motor – Dua Pelaku Diciduk Satreskrim Polres Jakbar
Kasus Ancam Bunuh Ibu Tiri Di Tesbatan, Polsek Amarasi Diminta Segera Tindaklanjuti
Pembangunan Gerai Mie Gacoan di Kota Sukabumi Disoal Warga, Izinnya Dipertanyakan
Operasi Berantas Jaya 2025: Polda Metro Tumpas Pungli Parkir Ilegal di Rusunami City Garden
Bareskrim Polri: Strategi Penyelamatan Pagar Laut dan Ijazah Palsu Jokowi
Diduga Kabur, Kuasa Direktur CV Pulung Nusantara, Tak Bayar Upah Tenaga Kerja Rp. 313 Juta
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 22:05 WIB

Diduga Selewengkan Dana BOS, Kepsek SMKN I Larantuka Resmi Di Tahan Kejari Flotim

Kamis, 3 Juli 2025 - 21:59 WIB

Polsek Kalideres Ungkap Kasus Jambret di Citra Garden 2, Pelaku Ditangkap di Cengkareng

Sabtu, 28 Juni 2025 - 23:17 WIB

Ngaku Polisi, Tipu Pasangan Muda Jual Motor – Dua Pelaku Diciduk Satreskrim Polres Jakbar

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:03 WIB

Kasus Ancam Bunuh Ibu Tiri Di Tesbatan, Polsek Amarasi Diminta Segera Tindaklanjuti

Jumat, 23 Mei 2025 - 11:52 WIB

Pembangunan Gerai Mie Gacoan di Kota Sukabumi Disoal Warga, Izinnya Dipertanyakan

Berita Terbaru

Berita Daerah

Kapoldasu Pimpin Pembukaan Diktukba Polri di SPN Hinai Langkat.

Jumat, 1 Agu 2025 - 23:12 WIB

Berita Daerah

Pemkab Humbahas Rapat Asistensi Pelaksanaan Pemungutan PDRD.

Jumat, 1 Agu 2025 - 22:51 WIB