Kasus Sunat Hak Nakes Di NTT, Kapolda NTT Beri Atensi

RepublikeXpose – Kupang

Kasus dugaan penyunatan atas hak para Tenaga Kesehatan ( Nakes) di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui pemotongan jasa Nakes, baik medis maupun non medis rupanya menuai atensi Kapolda NTT, Irjen. Pol. Johanis Asadoma.

Kasus yang dilaporkan Pendiri dan pengawas Lembaga Bantuan Hukum ( LBH) Surya NTT, Herry Battileo, S.H., M.H. melalui suratnya kepada Kapolda NTT tersebut, kini telah disikapi secara serius.

Kepada media ini di antornya, Jumat (1/12/2023), Herry Battileo menegaskan, tindakan penyunatan terhadap hak para Nakes melalui pemotongan jasa nakes baik medis maupun non medis, adalah salah satu Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan pimpinan di Puskesmas yang ada di NTT.

Bagi Heri, cara cara yang dilakukan pimpinan Puskesmas sebagaimana dibeberkan para Nakes, sangat mencederai rasa kemanusiaan. Bayangkan dari penerimaan per-triwulan oknum kepala Puskesmas dan Bendaharanya diduga berkolaborasi dengan KTU, memotongnya satu bulan penuh dari tiap Nakes.

Fakta ini menurut Herry jika pencairan tiga tahap sangat signifikan terhadap besarannya berkisar hampir 80 jutaan rupiah dari jumlah Nakes, baik medis maupun non medis. Apalagi dilihat jumlah kurang lebih 80 pegawai pada satu Puskesmas.

“Informasi maupun data yang saya terima sangat akurat. Persoalan ini sudah saya sampaikan melalui surat saya kepada Kapolda NTT, Irjen. Pol. Johanis Asadoma untuk dapat memperjuangkan hak dari ribuan Nakes di NTT,” ungkap Herry.

Selain itu Herry secara tegas meminta perhatian dan atensi Kapolda NTT, agar persoalan ini diproses secara hukum, khususnya bagi pimpinan nakal di Puskesmas yang diduga bersama bendahara dan KTU, seenaknya menari – nari diatas penderitaan banyak orang.

Masih menurut Herry, dengan setiap bulan para Nakes terima gaji mereka rata rata diatas tanggal 15 sampai kadang tanggal 25 bulan berjalan, maka kasihan para Nakes, yang mana dapat berakibat buruk dalam pelayanan medis kepada masyarakat yang datang berobat.

Bahkan dalam setahun ada puskesmas yang mengalami kematian ibu hamil yang diduga karena keterlambatan dan pelayanannya tidak maksimal.

“Saya sangat prihatin terhadap Kesejahteraan para medis yang sangat kecil tapi masih juga disunat oknum pimpinan nakal pada Puskesmas. Saya Menduga modusnya sama di berbagai Puskesmas yang ada di NTT ” tutup Herry.

Sementara itu Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, M.Hum., ketika dikonfirmasi terkait persoalan ini, membenarkan adanya surat dari LBH Surya NTT.

“Benar sudah terima surat dari LBH Surya NTT. Saya sangat atensi terhadap laporan dan informasi tersebut. Salah satu korban sudah berikan keterangan dan masih 4 orang yang kami panggil lewat surat untuk diperiksa hari Senin,” kata Irjen Johanis Asadoma. (Tim NTT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *