Acara Launching Buku dan Film “Tombak Na Marpatik, Adat dan Hutan di Tapanuli” Dihadiri Bupati Tapanuli Utara

- Jurnalis

Selasa, 29 November 2022 - 09:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



Taput – RepublikeXpos.com
Drs. Nikson Nababan, M. Si selaku Bupati Tapanuli Utara didampingi Kadis Lingkungan Hidup Heber Tambunan dan beberapa OPD terkait menghadiri Launching Buku dan Film “Tombak Na Marpatik, Adat dan Hutan Tapanuli” yang diinisiasi oleh Green Justice Indonesia (GJi) bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara wilayah Tano Batak (Aman Tano Batak),  Hutan Rakyat Indonesia (HaRI) dan Setyabumi, bertempat di Sopo Partungkoan Tarutung (Senin, 28/11/2022). 


Bupati Nikson Nababan menyatakan bahwa pada dasarnya Pemerintah sangat mendukung komunitas adat mendapatkan haknya untuk mengelola hutan adat. Namun untuk mendapat hal tersebut agar komunitas adat harus memenuhi syarat sesuai peraturan yang berlaku. 
“Pemerintah mengharapkan agar komunitas adat dibantu oleh LSM pendamping agar dapat menyelesaikan konflik yang terjadi pada masyarakat sehingga terjadi persamaan persepsi baik di dalam komunitas adat maupun diluar komunitas adat. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara juga membuka luas kesempatan  kepada komunitas-komunitas adat lainnya untuk mendaftar dan diverifikasi menjadi masyarakat hukum adat”, ujar Bupati mengawali. 
“Khusus mengenai penyelesaian penguasaan tanah dalam rangka penataan kawasan hutan melalui TORA, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah mengusulkan seluas 36.886 HA ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan sesuai dengan hasil verifikasi yang dilakukan Kementerian telah disetujui seluas 10.091 HA dan sekarang dilapangan sedang dalam proses penetapan tata batas yang dilakukan oleh team Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan” tambah Bupati. 
“Harapan saya semoga komunitas-komunitas adat bisa mendapatkan hak hutan adat sehingga memiliki lahan untuk menambah kesejahteraan masyarakat”, ucap Bupati mengakhiri.


Dalam kesempatan tersebut ketua Green Justice Indonesia Dana Tarigan juga memberikan kata sambutannya,
“Terima kasih buat kesempatan yang baik ini bisa berkumpul dengan masyarakat Taput khususnya  Desa Simardangiang, Pantis dan Hopong Yang bisa hadir juga saat ini untuk launching buku dan film Tombak Na Marpatik” Buku ini menunjukkan dan membuktikan bahwa masyarakat yang ada di sekitar hutan telah berhasil untuk melindungi hutan turun temurun. Kami juga berterima kasih kepada Pemkab Tapanuli Utara yang menjadi salah satu Kabupaten yang memiliki komitmen besar untuk pengakuan keberadaan masyarakat adat dan hutannya di Indonesia. Dan kita berharap kedepannya komitmen ini masih bisa kita jaga bersama dan kita bisa bergandengan tangan bersama-sama untuk lebih lagi menjamin relasi antara masyarakat dengan kearifan lokalnya dan menjamin relasi masyarakat adat dengan hutannya”, ujar Dana Tarigan. 
Acara dilanjutkan dengan diskusi film dan buku “Tombak na Marpatik” karya Saurlin Siagian, Arrum Harahap dan Pahri Nasution, dimana Bupati Nikson Nababan sebagai keynote speaker dan nara sumbernya antara lain Saulin Siagian, Arimbi Heroepoetri, Drs. Aswandi S. Hut,  M. Si,  Roganda Simanjuntak dan Hamid Arrum Harahap. 
Dalam acara tersebut dibagi juga Buku Tombak Na Marpatik secara cuma-cuma kepada seluruh peserta yang hadir. 
Green Justice Indonesia berkolaborasi dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Tano Batak, Hutan Rakyat Institute (HARI) dan Satya Bumi menyelenggarakan kegiatan Festival Adat Tombak Na Marpatik (Adat dan Hutan di Tapanuli) yakni, Launching Buku dan Film “Tombak Na Marpatik (Adat Dan Hutan di Tapanuli)” pada 28 November 2022 di Tarutung. Tapanuli Utara dan “Pesta Parung-parung Simardangiang” pada 29 November 2022 di Simardangiang. Melalui festival adat ini, GJI dan koalisi mencoba menyampaikan kepada pemerintah dan publik secara luas betapa pentingnya penghormatan, perlindungan dan pengakuan atas masyarakat adat dan wilayah adatnya. Bagaimana masyarakat adat dapat menjadi garda terdepan dalam kelestarian hutan. Bagaimana peran masyarakat adat di Luat Pahae ini dalam menjaga kelestarian hutan di ekosistem Batangtoru, semua itu demi memperkuat komitmen bersama menjaga kelestarian alam.
Turut hadir Ketua AMAN Tano Batak Roganda S dan Seluruh organisasi/lembaga/instansi/individu yang peduli terhadap lingkungan, antara lain; Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Eksekutif Daerah Sumatera Utara (Walhi Sumut), Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Center (OIC).
RE/Herman Hutasoit/Red
Baca Juga:  ALOKASI DANA DESA HUMBAHAS TEMBUS RP 1 TRILIUN

Berita Terkait

Brimob Polda Metro Jaya Kawal Ketat Aksi Unjuk Rasa Di Pondok Indah Golf Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Barat Laksanakan Upacara Sertijab Kapolsek Palmerah dan Kapolsek Cengkareng
Kongres Persatuan PWI Segera Dilaksanakan, SC dan Peserta Kongres Sudah Disepakati
Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Humbahas.
Kapoldasu Pimpin Pembukaan Diktukba Polri di SPN Hinai Langkat.
Pemkab Humbahas Rapat Asistensi Pelaksanaan Pemungutan PDRD.
Perusakan Rumah Ibadah di Padang: Ancaman Terhadap Harmoni Sosial dan Toleransi Beragama
HUT Ke-22 Humbahas, Atraksi Wushu Pukau Ribuan Masyarakat.
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 18:17 WIB

Brimob Polda Metro Jaya Kawal Ketat Aksi Unjuk Rasa Di Pondok Indah Golf Jakarta Selatan.

Selasa, 5 Agustus 2025 - 21:27 WIB

Kapolres Metro Jakarta Barat Laksanakan Upacara Sertijab Kapolsek Palmerah dan Kapolsek Cengkareng

Minggu, 3 Agustus 2025 - 14:26 WIB

Kongres Persatuan PWI Segera Dilaksanakan, SC dan Peserta Kongres Sudah Disepakati

Jumat, 1 Agustus 2025 - 23:23 WIB

Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Humbahas.

Jumat, 1 Agustus 2025 - 23:12 WIB

Kapoldasu Pimpin Pembukaan Diktukba Polri di SPN Hinai Langkat.

Berita Terbaru