REPUBLIKEXPOSE.COM – Jakarta, Beberapa hari terakhir beredar berita di medsos tentang rencana aksi demo di Ibu Kota Jakarta. Padahal masyarakat sedang menjalani PPKM Level-4 menghadapi pandemi Covid-19 yang masih fluktuasi di DKI Jakarta.
Menanggapi rencana itu seluruh jajaran TNI-Polri bergerak cepat menyusun strategi menghadapi rencana aksi itu. Tujuannya supaya aksi massa itu tak menambah klaster baru infeksi virus corona.
“TNI-Polri sebagai aparat negara selalu siap mengantisipasi aksi-aksi massa yang merusak ketenteraman warga. Informasi di medsos itu tak bisa dianggap enteng. Dan sebagai aparat negara, kami selalu siap melindungi masyarakat. Itu kewajiban kami yang utama,” tutur Kapolsek Sawah Besar ini, di sela-sela kesibukannya berkoordinasi dengan jajarannya.
Pengamanan Ibu Kota memang jadi prioritas. Sejak pagi, sudah terjadi pengalihan lalu lintas (lalin) di Jakarta. Para petugas lalin dengan sabar mengarahkan kendaraan pada ruas jalan sesuai rencana. Ini menyebabkan terjadi ketersendatan di beberapa tempat.
“Dalam PPKM Level-4 ini, memang ada tata aturan terhadap gerak sosial kita. Prokes diutamakan, maka ada banyak kantor dan pertokoan yang tutup. Semua kebijakan pemerintah ini demi kebaikan masyarakat.
Demikian ada aturan terkait aksi masyarakat selama pandemi ini, termasuk larangan berdemonstrasi. Itu amat riskan menciptakan klaster baru Covid-19 di tengah masyarakat.
” Sehingga, jangan lagi ada kegiatan masyarakat yang malah menambah beban kepada masyarakat sendiri seperti demonstrasi yang hendak dilakukan ini. Dalam demo, para pendemo berkumpul dan berdesak-desakan. Risikonya amat besar, bisa terjangkit virus. Belum lagi bila demo berjalan anarkis, merusak fasilitas umum seperti yang sering terjadi, selama ini. Nah, TNI-Polri bertugas mengamankan masyarakat dari tindakan tak terpuji. Kami ada di sini, demi Ibu Pertiwi,” ujar Maulana.
Tugas mengamankan Ibu Kota dari pelbagai aksi yang merugikan masyarakat, itu menjadi tugas bersama semua pihak. Kita harus bergandeng tangan dan saling membantu, ketika masyarakat sedang bersusah hati.* (Rika).