Penertiban Pedagang di Kota Turis Parapat Untuk Perbaikan Nasib Mereka

RepublikeXpose.com, Parapat – Penertiban seluruh pedagang yang menggelar dagangan mereka di sejumlah trotoar di kota turis Parapat bukan menusahkan mereka, tetapi tidak lain untuk memperbaiki nasib para pedagang, demikian dikatakan Camat Girsangsimpanganbolon, Parapat Yosua Sinaga kepada Republikexpose di halaman Pagoda Open Stage Tigaraja Parapat saat menyaksikan vaksin covid-19 , Jumat (8/10-2021). Vaksin yang disponsori alumni usu itu berlangsung dari pagi hingga sore.
Dikatakan Camat Yosua, penertiban itu seiring dengan pembangunan trotoar yang kini sedang berlangsung , sebab turis itu senang jalan kaki sembari menikmati keindahan alam danau toba. Ingat tahun tujupuluhan, begitu senangnya turis jalan jalan karena saat itu pedagang masih bisa dihitung  jari, namun sekarang begitu banyak, demikian camat Yosua mengisahkan perkembangan jaman. 
Ketika ditanya adanya rencana penempatan 264 pedagang menempati lahan yang dimiliki PT PN 2,3 dan PT PN 4 namun akhirnya tidak jadi, lantas alumnus USU  ini mengatakan bupati simalungun Radiapo Hasiholan Sinaga, SH, MH sedang berupaya melobyng para dirut ketiga pt pn ini dengan harapan sebagian lahan ketiga pt pn itu bisa ditempati para pedagang. 
Namun di sisi halaman kantor pt pn itu kini terpampang dua papan , yang satu dari polda sumut dan satu lainnya papan dari kejati sumut yang inti kedua papan tersebut berbunyi kira kira  larangan  menggunakan lahan tersebut karena milik pt pn. Sehingga upaya bupati simalungun meloby dirut pt pn seolah bertolak belakang atau tidak seirama sebagaimana harapan pedagang akan bisa menggelar dagangan mereka di sisi tanah milik pt.pn
Di lapangan, koordinator PK-ERDT(perkumpulan komunitas ekonomi rakyat danau toba), Harianto Sinaga sangat setia mendampingi para pedagang pakaian adat khas Batak ini. Harianto dalam keterangannya kepada Republikexpose belum lama ini mengatakan sangat mendukung adanya Rebranding Parapat seiring dengan destinasi wisata danau toba internasional. Namun harianto mengatakan pembanguan pedestrian jalan untuk pejalan kaki yang berdampak sosial kepada 264 pedagang. “Inilah yang kita perjuangkan supaya mereka dapat tertampung di tempat yang nyaman dan disukai para turis luar maupun turis domestik,” ujar Harianto Sinaga. 
Camat Yosua Sinaga lebih lanjut mengatakan, nantinya seluruh kendaraan turis akan diparkir di Terminal bus Sosor Saba. Sementara penumpangnya akan naik kendaraan terintegrasi khusus dari terminal ke tempat wisata Parapat. Tentu kendaraan yang disiapkan nanti yang ramah, non emisi,” ujar Camat Yosua dengan nada optimis. 
Di lapangan terpantau Republikexpose bahwa trotoar sedang dibangun pedestrian pejalan kaki yang kini dikerjakan oleh CV Alster berkantor di Sipoholon Taput dengan anggaran rp 9 milyar lebih. 
RE/M sormin/st

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *