WAPRES MA’RUF AMIN APRESIASI FKUB JAGA KERUKUNAN DI INDONESIA

RepublikeXpose.com Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi kerja keras Fokus Komunikasi Umat Beragama (KUB) sebagai wadah yang telah ikut membimbing masyarakat hidup dengan saling menghormati perbedaan keyakinan hingga tercipta suasana hidup yang kondusif saat ini. Namun Wapres juga mengingatkan tantangan di era digital terkait berita hoaks yang menjurus kepada konflik dan perpecahan.
Wapres Amin menyatakan itu dalam Konferensi Nasional FKUB ke-6 seluruh Indonesia dan Pekan Kerukunan Internasional yang digelar di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat (19/11/2021). Ada 1.800 pengurus FKUB Provinsi dan FKUB Kabupaten/Kota dari seluruh Tanah Air yang hadir, namun sesuai peraturan prosedur kesehatan selama pandemi Covid-19, maka hanya 800 orang yang masuk dalam ruangan pertemuan.
Menyinggung era digital yang kian mempengaruhi corak hidup masyarakat Indonesia, Wapres Amin meminta peran aktif FKUB berkolaborasi dengan pemerintah untuk menangkal pelbagai informasi bohong lewat media sosial yang semakin kuat membelah masyarakat.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey melihat pentingnya Konferensi FKUB ini untuk membangun kerukunan antarumat beragama dalam rangka menciptakan kehidupan yang lebih aman dan damai. Gubernur Olly juga menekankan pentingnya memperkenalkan budaya dan religi yang ada di Tanah Air. Pada sisi lain, Olly berharap dunia internasional dapat belajar terkait toleransi antarumat beragama dari pengalaman umat beragama di Indonesia.
Pada kesempatan ini juga dicanangkan Kota Tomohon sebagai Kota Toleransi. Menurut dosen antropologi pada Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Dr. Ricardo Renwarin, kultur masyarakat Sulawesi Utara, khususnya Minahasa menjadi basis yang kuat bagi upaya membangun kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Utara. Antropolog lulusan Leiden, Belanda mengatakan, kejadian-kejadian sosial terkait isu konflik antarumat beragama di masyarakat Manado tidak bisa berkembang ke arah konflik yang besar, karena secara kultural orang Manado suka melihat orang hidup damai.
Ricardo Renwarin pun melihat nilai-nilai harmoni dan persaudaraan itu tersebar dalam ekspresi perilaku harian orang Manado dan pelbagai bentuk ekspresi budaya lainnya. Budaya kolektivitas dan gotong royong masih berdiri kuat di tengah gempuran pengaruh teknologi digital sekarang ini.
Pastor Christian Santie MSC yang sejak lama terlibat dalam FKUB di Manado, menilai, wadah ini telah memainkan peran penting dalam menciptakan harmoni hidup antarumat beragama di Manado. Dirinya yakin kerja-kerja FKUB di Indonesia bersama pemerintah dan stakeholder lainnya dalam membuat Indonesi sebagai negara dengan kehidupan persaudaraan dan solidaritas sosial yang tinggi.* (CWP/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *