RepublikeXpose.com =
JAKARTA // Jagat media sosial kembali geger setelah terungkap peredaran obat keras Tramadol yang dijual secara terang-terangan di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat bahkan kepada anak-anak. Ironisnya, praktik berbahaya ini berlangsung di siang bolong, tepat di depan fasilitas umum seperti Museum Tekstil, tanpa ada rasa takut dari para pelaku.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan keterkejutannya. “Tramadol? Saya baru dengar hari ini. Tapi saya pastikan, ini harus kita perangi bersama!” ujarnya saat ditemui di Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa (6/5).
Gubernur yang baru menjabat itu langsung menginstruksikan Satpol PP dan Dinas Kesehatan untuk bergerak cepat, berkoordinasi dengan kepolisian. “Ini jelas pelanggaran berat. Tidak boleh dibiarkan. Apalagi sampai anak-anak mengonsumsinya,” tegasnya.
Peredaran Tramadol di Tanah Abang tampak sudah menjadi rahasia umum. Dari pantauan langsung di lapangan, para penjual beroperasi di balik besi pembatas jalan dengan kursi plastik, seolah tak ada hukum yang berlaku. Mirisnya, para pedagang kaki lima di sekitar lokasi justru terlihat bersahabat dengan mereka. Bahkan, beberapa oknum disebut-sebut ikut ‘bermain mata’ dengan para pelaku.
Tak hanya itu, maraknya toko kosmetik di Tambora, Cengkareng dan Kalideres yang diduga juga menjual obat keras, seperti Tramadol, Hexymer, dan Trihexyphenidyl, mengungkap temuan mencengangkan.
Sumber investigasi beberapa media menyebut, ada dugaan kuat bahwa para pengedar ini menjadi “ATM berjalan” bagi oknum Satpol PP, kepolisian, hingga wartawan nakal. Sebuah tudingan yang memicu perdebatan hangat netizen soal korupsi kecil-kecilan yang merusak sistem penegakan hukum di ibu kota.
Padahal, hukuman untuk pengedar obat keras ilegal sangat berat: maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar sesuai UU No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Kini publik menantikan: benarkah Gubernur Pramono akan ‘perang total’ dan tidak sekadar lip service? Atau praktik ini akan tetap terjadi, seperti hantu yang selalu kembali?