RepublieXpose.com =
KOTA KUPANG //-
Misteri kematian mahasiswa Universitas Citra Bangsa (UCB), Kota Kupang, Yohana Fransiska Serwutun, yang ditemukan meninggal gantung diri di kamarnya oleh pacarnya sendiri (AB) pada Jumad (29/11/2024), rupanya kian menarik untuk di simak, termasuk adanya pengakuan teman kos korban.
Seperti di beberkan dalam catatan kronologis kasus yang di terima media ini, secara jelas menyebutkan antara korban dan pacarnya AB sering terjadi pertengkaran di dalam kamar hingga korban selalu mendapat penganiayaan.
” Kami sering mendengar mereka bertengkar di dalam kamar. Bahkan AB sering menganiaya Vika (nama panggilan korban,red) di depan saya dan teman – teman lain. Kami tidak hiraukan, karena itu persoalan pribadi mereka berdua “. ungkap teman korban.
Fakta inipun kembali berlanjut, tepatnya Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 23.30, Wita, satu hari sebelum korban di temukan meninggal gantung diri, teman korban kembali mendengar adanya pertengkaran antara AB dan Vika di kamar.
‘Mereka bertengkar, dan kami juga melihat AB menganiaya korban di dalam kamar”.ujar teman kos korban sebagaimana tertuang dalam catatan kronologi kasus.
Bagi pihak keluarga, pengakuan teman korban maupun pengakuan bibi pemilik kios hingga temuan bukti yang di kesampingkan penyidik PPA Polresta Kupang Kota, sudah seharusnya menjadi petunjuk awal untuk mengungkap kejanggalan atas kematian korban.
“Artinya jika di kaitkan dengan semua bukti yang ditemukan keluarga maupun pengakuan teman korban bahwa satu hari sebelum meninggal, anak saya mendapat penganiayaan dari AB, maka keluarga menduga kuat, lebam kebiruan di punggung korban dan pada bagian dalam telapak kiri korban, tidak berkaitan dengan gantung diri, tapi akibat penganiayaan”.ungkap Ayah korban Yosep Kia Lolon.
Bukan itu saja lanjut Yosep, adanya temuan sepasang sandal jepit di kamar kos, yang menurut pengakuan teman korban bukan miliknya anak saya, sudah sepatutnya diduga kuat ada peran dan keterlibatan orang lain terkait kematian gantung diri anak saya.
” Ini semua adalah fakta dan kejanggalan yang ditemukan di TKP yang di abaikan penyidik. Belum lagi
bukti komunikasi dan pesan WhastApp (WA) antara AB dan anak saya sebelum meninggal”. ujar Yosep
(CB/tim)