RepublikeXpose. Com =
JAKARTA // _
Masyakat Adat Kerajaan Amanatun (MAKANA), akhirnya
mendatangi Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta, Kamis 11/9/2025.
Tujuan kedatangan MAKANA yang di pimpin Usif Amanatun, Jonatan Banunaek bersama empat Kefetoran itu, adalah mempertanyakan program – program yang berhubungan dengan Masyarakat Adat.
Dalam pertemuan yang berlangsung di lantai 14 Kementrian Kebudayaan ini, MAKANA
di terima oleh Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat :
Sjamsul Hadi,
beserta tiga stafnya
yakni :
Christriyati Ariani,
Arif Alfian , dan
Danu Kumianto,
Terkait dengan program kebudayaan, pihak Kementrian mempertanyakan, apa saja yang sudah di lakukan tiap – tiap tahunnya di kerajaan Amanatun berkaitan dengan budaya adat istiadat dalam hal ritual.
“Apakah masih ada? Tujuannya untuk apa
agar kami bisa turun ke lokasi dan bertemu langsung dengan bapak dan mama, sehingga kami bisa menyaksikan acara adat ritual tersebut.’ uangkap Hadi di amini Stafnya
Sementra itu fetor Noe Manumuti bapak Nehemia Fai
Mengatakan salah satu upacara adat yang di lakukan di wilayah kefetoran Noemanumuti, adalah seremoni adat
doa/ritual waktu tanam jaguang (tsen pena) bibit yang di bawah naik ke atas gunung bersama hewan kurban
Sarana ritual dibawah se’ekor babi
di doakan pada tempat
kusus yang sudah di tetapkan di atas gunung altar batu
yang berbentuk tumpukan batu melingkar setinggi sekitar 1 Meter
” Itu adalah salah satu cara ritual adat yang di lakukan dari sejak dulu dari para pendahulu atau orang tua kami sampai hari ini
hingga panen pun dilakukan ritual yang sama”. Jelas Nehemia Fai.
Sedangkan Oktovianus Nenabu sebagai salah satu Ama Naek di Kefetoran Noebone, menambahkan bahwa kebiasaan atau tradisi kami di kampung Amanatun sampai sekarang sebelum
tanam jagung (tsen pena) maka semua bibit yang mau di tanam di kumpulkan ke tempat yang di tetapkan oleh tua adat serta di doakan oleh tua adat yang di tunjuk
baru boleh dibawa pulang oleh masing masing keluarga untuk di tanam.
“Lalu untuk hasil panen lanjut Oktovianus, prosesi adatnya juga dilakuan ritual adat yang sama seperti apa yang di lakukan sebelumnya”. terang Nenabu
Di aminkan Fetor Noebone Yefta A. Kobi
dan Meo Amanatun Yohanis Tafuli
Menutup pertemuan dan diskusi/dialog tersebut, pihak Kementrian Kebudayaan yang di pimpin oleh Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha esa dan Masyarakat Adat
Sjamsul Hadi,
beserta pihak kementrian siap hadir dalam melakukan program ritual ritual Adat di wilayah Amanatun sehingga pihak kementrian menyaksikan secara langsung”.
tutup Sjamsul Hadi. (CB) Red