RepublikeXpose.com //
KUPANG // –
Guna mendorong pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah historis Amanatun, Masyarakat Adat Kerajaan Amanatun ( MAKANA) hari ini secara resmi menghadiri kegiatan pelatihan vokasi yang digelar oleh Kementerian Ketenagakerjaan (KEMNAKER) RII di Oepoi Kota Kupang, yang juga dihadiri langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam sambutannya, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Lakalena menegaskan, Provinsi NTT adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam (SDA).
“Kurang nikmat apa kita hidup di NTT? Tinggal bagaimana kita kelola dengan benar. Pemerintah siap berkolaborasi dengan semua sektor untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Itu hanya bisa dicapai jika kita memiliki tenaga – tenaga terampil,” tegasnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya program “One Village One Product” dan “One Community One Product” sebagai upaya strategis dalam mendorong kemandirian ekonomi lokal.
“Komunitas itu macam-macam, bisa komunitas adat, gereja, seni, olahraga, dan lain-lain. Tugas pemerintah adalah membuka ruang pemasaran melalui program NTT Mart dan Restoran Flobamorata,” jelasnya.
Sementara itu Koordinator Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Satpel PVP) Kupang, Wifrianus Sabon Tawa pada kesempatan itu mengatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan MAKANA’ untuk melaksanakan pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas di sektor pertanian, perikanan, infrastruktur, dan pariwisata.
“Tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang hospitality melalui pelatihan berbasis kompetensi, serta memperkuat koordinasi dan komunikasi antara Satpel BLVP dan MAKANA’ dalam pengembangan program pelatihan, informasi ketenagakerjaan, dan pemanfaatan teknologi,” terang Wilfrianus.
Dirinya juga menyebut komitmen pihak MAKANA dalam mendukung program ini melalui beberapa langkah strategis, yakni,
Mengirimkan peserta dari wilayah historis Amanatun, dengan proporsi 70% berasal dari wilayah Amanatun (dengan rekomendasi kefetoran) dan 30% lainnya berdarah Amanatun namun tinggal di luar wilayah.
Melakukan pengawasan terhadap peserta agar mengikuti pelatihan hingga selesai.
Membangun relasi dengan dunia kerja agar lulusan pelatihan dapat langsung bekerja atau berwirausaha.
Menjaring donatur untuk memberikan bantuan modal usaha bagi para lulusan.
Pada tahap awa inil, MAKANA’ mengirimkan 14 peserta dari total 172 peserta pelatihan. Mereka tersebar di 11 jurusan vokasi yang meliputi: Barista, Content Creator, Finishing Teknik Semprot, Pengolahan Ikan, Pengolahan Makanan Komersil, Menjahit Pakaian dengan Mesin, SPA, Junior Make Up Artist, English Front Liner, Tour Guide, Practical Office Advance
Terpantau Delegasi MAKANA’ yang hadir dalam kegiatan ini antara lain: Usif Amanatun Drs. Jonatan Banunaek, Meo Naek Pdt. Yohanis Tafuli, Pdt. Joel Missa, Nehum Ninef, dan Pdt. Daud John Tafuli yang bertindak sebagai penandatanganan MoU kerja sama.
MAKANA’ juga tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah lembaga untuk mengembangkan pendidikan usia dini melalui Sekolah Sepak Bola dan Sekolah Berasrama di wilayah Amanatun.
“Kami di MAKANA’ adalah orang-orang yang punya hati untuk Amanatun. Kami ada hari ini karena pengorbanan leluhur, dan kami harus berjuang agar generasi mendatang dapat menikmati hasil lebih baik dari yang kami rasakan saat ini,” ujar salah satu perwakilan MAKANA’, Yohanis Tafuli.
Menurut Tafuli, seluruh pelatihan ini menggunakan pendekatan Project Based Learning (PBL), yaitu metode pelatihan berbasis proyek nyata. Peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi langsung menyelesaikan tantangan sesuai kebutuhan industri, bahkan hingga pelaksanaan On The Job Training (OJT).
“Kerja sama antara MAKANA’, KEMNAKER, dan Satpel PVP Kupang ini menjadi contoh sinergi konkret antara komunitas adat dan negara dalam membangun sumber daya manusia unggul dan berdaya saing, khususnya di wilayah-wilayah adat yang selama ini belum terjangkau pelatihan vokasi secara merata”. ungkap Tafuli.
(CB/tim.)