32 Tahun Dompet Dhuafa: Zakat Tak Lagi Sekadar Bantuan, tapi Mesin Ekonomi

- Jurnalis

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RepublikeXpose. Com =

JAKARTA — Memasuki usia ke-32, Dompet Dhuafa (DD) terus menunjukkan konsistensinya dalam memperkuat peran zakat sebagai instrumen pembangunan ekonomi umat. Bertempat di Sasana Budaya, Gedung Filantropi DD, Ragunan, Jakarta Selatan, Dompet Dhuafa menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kolaborasi Pengelolaan Zakat untuk Pembangunan Ekonomi Umat”, Selasa (1/7).

FGD ini menjadi wadah dialog strategis lintas sektor yang melibatkan tokoh-tokoh penting dari lembaga amil zakat, akademisi, hingga regulator. Hadir dalam forum tersebut antara lain: Parni Hadi (Inisiator & Ketua Pembina DD), Yudi Latif, Haidar Bagir, Ahmad Juwaini, Noor Achmad (Ketua Baznas), Wildhan Dewayana (Ketua Forum Zakat), Waryono Abdul Ghofur (Kemenag), dan tokoh-tokoh lainnya.

Ketua Pengurus DD, Ahmad Juwaini, dalam pidatonya menegaskan arah baru lembaga zakat menuju “industri komunal” sebagai tahap lanjutan pemberdayaan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa zakat harus mampu naik kelas—bukan hanya membantu, tetapi juga menciptakan ekosistem produksi yang berdaya tahan.

“Industri komunal ini adalah fase baru yang kami jalankan, seperti yang sudah dilakukan bersama petani nanas di Cirangkong, Subang. Selain penyediaan lahan berbasis wakaf dan infak, kami juga hadir dalam aspek kesehatan, pendidikan, hingga distribusi hasil panen,” jelas Juwaini.

Dompet Dhuafa sendiri telah melahirkan beragam inisiatif ekonomi umat sejak awal berdiri pada 1993. Beberapa di antaranya adalah BMT, Kampung Ternak, Pertanian Sehat Indonesia, serta unit-unit usaha sosial seperti PT Karya Masyarakat Mandiri, Kafe Madaya, Green Horti, dan Filantrokopi.

Pada forum ini, konsep “filantropreneur” juga ditegaskan kembali sebagai identitas DD: lembaga filantropi yang tidak hanya memberikan bantuan, tapi mendorong kemandirian dan keberlanjutan penerima manfaat.

“Zakat harus dikelola secara efektif, efisien, dan transparan. Kami ingin mencetak penerima manfaat yang bertransformasi menjadi pengelola, bahkan donatur di masa depan,” tambahnya.

Baca Juga:  Gerai Vaksin Presisi Polsek Tambora, 215 Warga Tervaksinasi

Ketua Baznas, Noor Achmad, melalui sambungan virtual, mengapresiasi kontribusi DD dalam menguatkan ekosistem zakat nasional. “Ide-ide dari Dompet Dhuafa sangat relevan. Kolaborasi antara lembaga zakat, pemerintah, dan masyarakat mutlak diperlukan untuk mengatasi kemiskinan,” ujarnya.

Senada, Parni Hadi, Ketua Pembina DD, menegaskan sikap independen lembaga yang tidak berafiliasi dengan kekuatan politik maupun mazhab tertentu. “Kami tetap konsisten sebagai lembaga inklusif yang terbuka untuk berkolaborasi,” katanya.

Dukungan juga datang dari Erick Yusuf (Wakil Ketua LSBPI MUI Pusat) yang menyebut program DD sejalan dengan fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2003 terkait zakat produktif. Ia menilai model pemberdayaan DD mampu menjadikan mustahik sebagai muzakki baru.

Sementara itu, Yudi Latif, Anggota Pembina DD, menyoroti pentingnya penguatan akar komunitas sebagai basis transformasi sosial. Ia menyebut Indonesia memiliki potensi besar dalam filantropi, terbukti dari peringkat pertama dalam World Giving Index selama empat tahun berturut-turut.

Ketua Forum Zakat (FOZ), Wildhan Dewayana, juga mendorong sinergi antar-lembaga zakat dengan empat pendekatan utama: komunikasi, harmonisasi, kolaborasi, dan integrasi. Ia bahkan mengusulkan pilot project berupa Beasiswa Zakat Indonesia, hasil kolaborasi lebih dari 11 lembaga zakat nasional.

Dompet Dhuafa kini telah menjelma menjadi salah satu kekuatan filantropi Islam terbesar di Indonesia, berkhidmat dalam lima pilar program: pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial-kebencanaan, serta dakwah dan budaya, dengan semangat kolaboratif dan berkelanjutan.

Red *

Berita Terkait

Koordinasi Lintas Elemen di Jakarta Barat: Bersama Menjaga Ketertiban dan Kedamaian Wilayah*
Dr. Ir. Raden Kun Wardana Abyoto, M.T.: Negara Wajib Hadir, Usut Tuntas Kematian Driver Ojol Affan Kurniawan
Deklarasi Organisasi KDM KU di Tapos 1 Tenjolaya Bogor
Putra Putri Amanatun Sejabodetabek mengawal MAKANA Menuju Pemekaran DOB Amanatun
Ketua RW 014 Cengkareng Timur Mengajak Seluruh Pengurus Untuk Mengikuti Apel Kamtibmas di Wilayah
Ketua RW 014 Cengkareng Timur Mengajak Seluruh Pengurus Untuk Mengikuti Apel Kamtibmas di Wilayah
Redam Aksi Massa Prajurit TNI Laksanakan Aksi Humanis
Ketua RW 014 H, Lili Sutarli, Sosialisasikan PSN kepada Para Jumantik di Halaman Sekertariat Pos RT 01
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 31 Agustus 2025 - 21:16 WIB

Koordinasi Lintas Elemen di Jakarta Barat: Bersama Menjaga Ketertiban dan Kedamaian Wilayah*

Minggu, 31 Agustus 2025 - 14:07 WIB

Dr. Ir. Raden Kun Wardana Abyoto, M.T.: Negara Wajib Hadir, Usut Tuntas Kematian Driver Ojol Affan Kurniawan

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Deklarasi Organisasi KDM KU di Tapos 1 Tenjolaya Bogor

Minggu, 31 Agustus 2025 - 01:55 WIB

Putra Putri Amanatun Sejabodetabek mengawal MAKANA Menuju Pemekaran DOB Amanatun

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 17:13 WIB

Ketua RW 014 Cengkareng Timur Mengajak Seluruh Pengurus Untuk Mengikuti Apel Kamtibmas di Wilayah

Berita Terbaru

News

Deklarasi Organisasi KDM KU di Tapos 1 Tenjolaya Bogor

Minggu, 31 Agu 2025 - 13:52 WIB