RepublikeXpose.com =
TTS //- Merasa terancam keselamatan jiwa akibat bencana longsor di Desa Oeleu, kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Sebanyak 124 Jiwa, 48 KK, di RT 11 dan 12 Dusun C Tuamolo, terpaksa mengungsi sejak Sabtu (9/5/2025).
Akibat bencana tersebut, puluhan rumah warga rusak dan mengancam keselamatan jiwa. Dampaknya seluruh warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Komandan Pos (Danpos) Desa Oeleu, Kopda Agustino Maya kepada media, mengatakan Bupati TTS Eduard Markus Lioe, didampingi Wakil Bupati Jhony Army Konay, langsung meninjau lokasi longsor pada Senin (12/5/2025) sekitar pukul 15.00 WITA.
Kedatangan rombongan Bupati, disambut secara adat oleh masyarakat setempat.
Pada kesempatan tersebut, Bupati menyerahkan bantuan darurat secara simbolis, dan selanjutnya meninjau langsung titik longsor yang mengancam wilayah permukiman warga.
Agustino Maya menjelaskan, luas area terdampak mencapai sekitar 1 km panjang dan 500 meter lebar dengan jumlah korban yang terkena dampak yakni Jumlah 48 KK, Jumlah jiwa 124 orang, rincian laki-laki : 62 orang, perempuan : 62 orang, ibu hamil 1 orang, bayi 1 orang, anak 19 orang, lansia 1 orang
Selain itu ada kerusakan bangunan yang tercatat sebagai berikut:
Rusak berat: 3 unit,
Rusak sedang: 14 unit dan
Rusak ringan: 6 unit.
Sedangkan jenis bangunan yang terdampak terdiri dari:
Bangunan permanen:9 unit,
Semi permanen: 20 unit, dan
Darurat: 16 unit
“Seluruh warga terdampak telah dievakuasi ke rumah keluarga sejak Sabtu tetapi sebagian bangun tenda darurat terpal tanpa dinding. Namun, sejumlah ternak masih berada di lokasi bencana. Saat ini Lokasi longsor telah dikosongkan karena tanah masih labil dan pergerakan longsor terus terjadi hingga ke aliran Kali Tumut”.terang Agustino.
Dirinya menambahkan, adanya kemunculan( mata air baru di sekitar lokasi juga meningkatkan potensi longsor susulan, terlebih jika terjadi hujan lebat atau gempa bumi.
Sementara itu terkait akses Warga terisolasi, pihak
BPBD TTS telah mendirikan satu unit posko bencana di Desa Oeleu. menyalurkan bantuan kepada warga terdampak meskipun terkendala akses jalan yang rusak. Selain itu untuk mencegah bahaya lebih lanjut, PLN juga telah memutus aliran listrik sementara di area terdampak.
Terpantau pengamanan lokasi dipimpin oleh aparat TNI dan Polri, melalui Kanit Intelkam Polsek Amanatun Utara, Bhabinkamtibmas, dan Kanit Sabhara. ( CB/tim).