PDIP – Gerindra Flotim Kembali Rajut Kemesraan, Esthon Foenay : Pulang dan Mulailah Bekerja

RepublikeXpose – Kupang

Ketenangan dan kematangan sikap politik yang ditunjukan Ketua DPC PDIP Flores Timur (Flotim), Antonius Hubertus Gege Hadjon (AGH) dan Ketua DPC Gerindra Flotim, Mathias Werong Enay jelang konstetasi politik menuju pilkada Flotim 2024, rupanya memberi makna “emas” dalam membangun strategi politik yang penuh perhitungan.

Dengan modal kemesraan yang pernah terjalin pada Pilkada Flotim lima tahun yang lalu, hingga mengantar AGH menjadi Bupati Flotim periode 2017 – 2022, tentunya sudah bisa ditebak kemanakah arah kepak sayap Gerindra akan berlabuh.

“Sebagai kader partai dan Ketua DPC Gerindra Flotim, tentunya saya siap memenuhi tuntutan hirarki dan siap menjadi Calon Wakil Bupati Flotim di Pilkada mendatang,” ujar Matias Werang Enay kepada media ini di Kupang, usai bersama AGH bertemu Ketua DPW Gerindra NTT, Esthon Foenay Rabu (26/6/2024).

Menurut Matias, dalam pertemuan dengan petinggi Gerindra NTT itu, dirinya telah mendapat pesan khusus dari beliau agar kembali dan mulailah bekerja.

“Pulang dan mulailah bekerja,” ungkap Matias menirukan ucapan Esthon Foenay.

Ditanya terkait rumor dirinya akan berpasangan dengan AGH dalam Pilkada Flotim mendatang, Matias menegaskan AGH sebagai mantan Bupati Flotim, memiliki kans untuk kembali memimpin Flotim lima tahun mendatang.

“Sebagai kader Gerindra tentunya saya bersedia jika dipinang Ketua DPC PDIP Flotim yang juga putra Waibalun ini,” tegas Enay.

Terpisah AGH saat ditemui media ini di Kupang, Jumad (28/6/2024) mengatakan, semuanya tetap berproses. Kami terus melakukan komunikasi politik dengan beberapa Parpol untuk bersama berkolaborasi merebut kemenangan demi kelanjutan pembangunan di Flotim.

“Dengan adanya surat tugas dan mandat yang diberikan DPP PDIP, saya telah memiliki kekuatan lebih untuk melakukan komunikasi dengan berbagai pihak,” ujar AGH.

Tentunya sebagai salah satu Bakal Calon Bupati lanjut AGH, saya berharap proses ini berjalan mulus. Namun jika dalam perjalanan ada titik dimana kita harus terhenti, maka jalani saja.

“Bukankah Tuhan telah menggariskan jalan hidup bagi setiap umatnya? Manusia boleh berharap tapi rencana Tuhan adalah kepastian,” tutupnya

(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *