RepublikeXpose – TTS
Yuvendy Cris Ellik Warga Desa Pollo yang saat ini sedang bekerja di Jakarta akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan di beberapa media online yang menulis tentang adanya Manipulasi Identitas dan Keberadaan Pemilik SK Di Dinas PUPR Irigasi Tahun 2023.
Kepada awak media, Yuvendy Cris Ellik yang akrab disapa Cris mengatakan dirinya sendiri bingung dengan pemberitaan tersebut karena menurutnya dalam hal tersebut dirinya tidak pernah mempersoalkan hal tersebut dan tidak pernah nenyuruh siapapapun dan pihak manapun untuk mempublikasikan hal ini.
“Selamat malam, beta(saya) mau kasih tanggapan terkait pemberitaan di beberapa media online mengenai manipulasi ijasah. Pertama, Benar kalau Beta ada dan bekerja di Jakarta sejak tahun 2019. Tapi awal tahun 2023 kebetulan ada info lowongan pekerjaan di Daerah Irigasi Bena jadi beta secara sadar kirim ijazah dan KTP sebagai syarat perekrutan menjadi petugas, dengan harapan jika di terima maka beta bisa kembali dan bekerja di kampung halaman sendiri. Atas dasar itu Beta kirim dokumen pribadi, bukan dimanipulasi tapi benar Beta yang kirim untuk diusulkan menjadi calon petugas irigasi Bena,” ucap Cris.
“Kedua, ijazah yang saya kirim sejak awal tahun 2023 itu untuk proses pembuatan SK, tapi SK baru di terima pada bulan Mei. Karena menunggu terlalu lama maka saya tidak bisa kembali bekerja di Bena sesuai rencana awal karena harus selesaikan tugas pekerjaan di Jakarta,” lanjutnya.
“Selama beberapa bulan sejak mendapatkan SK, saya tidak hadir bekerja di Bena. Untuk itu karena belum bekerja, secara sadar saya wajib transfer kembali honor yang sudah masuk ke rekening kepada petugas pengganti yang mengerjakan Beta punya tugas di lapangan,” tutur Cris.
“Ketiga, terkait Slip pengiriman dan bukti chat itu benar dan saya rasa tidak perlu dipersoalkan karena benar saya sendiri komunikasi dan sudah transfer kembali uang honor ke Bena karena tidak bekerja. Sehingga menurut saya, soal dugaan adanya penyalahgunaan keuangan (honor) tidak disalahgunakan karena sudah diserahkan kembali kepada pihak yang bekerja dan berhak terima di lapangan,” tegas Cris
“Hal yang ke empat yang perlu saya sampaikan, soal honor yang ditransfer kembali itu 5 bulan bukan 9 bulan sesuai pemberitaan di media. Yang saya mau tanya kepada pihak-pihak yang keberatan dan mengadu ke media itu kapasitasnya sebagai apa…? Dan dia dirugikan dari sisi yang mana…? Karena saya tidak pernah memberikan kewenangan kepada siapapun untuk mempersoalkan hal ini bahkan sampai memberitakan hal ini di media massa,” ujar Cris dengan lugas.
“Hal yang ke enam, saya harap kehadiran media massa harus bisa netral bagi masyarakat bukan terkesan ingin memperkeruh suasana. Terkait adanya pernyataan di beberapa media online bahwa saya sudah dihubungi untuk klarifikasi lewat Chat dan Telepon itu saya tidak tahu karena belum ada satu oknum wartawan yang menghubungi saya. Jika ada yang sudah hubungi, saya rasa bisa buktikan itu. Sehingga kehadiran media benar-benar netral bagi masyarakat. Terima Kasih,” Pungkas Yuvendy Cris Ellik.
Roni Nubatonis mantan Manager Daerah Irigasi Bena yang dihubungi media ini mengatakan bahwa dugaan Manipulasi Identitas dan Keberadaan Pemilik SK Di Dinas PUPR Irigasi Tahun 2023 tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi.
“Kejadian yang terjadi sebenarnya tidak seperti itu, karena antara saya dan adik Cris punya komunikasi yang baik sehingga karena benar tidak bekerja maka uang yang honor dikirim kembali untuk dikasih ke petugas pengganti yang menggantikan posisi dari adik Cris Ellik,” Kata Roni.
“Bahwa saya RN benar pernah menjabat Manager DI Bena sesuai SK terhitung sejak tanggal bulan tahun sampai mengundurkan pada tanggal bulan tahun 2023 karena memilih untuk ikut dalam kontestasi politik dan mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif di pemilu tahun 2024 -2029,” ungkapnya.
“Bahwa terkait pemberitaan di beberapa media online tentang dugaan manipulasi dokumen, saya rasa silahkan ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan apakah ada dugaan manipulasi data ataukah secara sadar dia (Cris Ellik) sendiri yang mengirimkan dokumennya kepada saya.” Ujar Roni.
Bahwa terkait informasi tentang petugas lapangan atas nama Yuvendy C. Ellik (YCE) yang diketahui juga mentransfer kembali honornya, perlu untuk diketahui bahwa pada saat tersebut saudara Yuvendy C. Ellik belum aktif melakukan pekerjaan di lapangan sehingga secara sadar saat melihat saldonya bertambah di rekeningnya dirinya mengirim kembali uang tersebut. Karena seyogianya kita bekerja barulah mendapatkan hak kita.
“Inilah fakta yang sebenarnya terjadi sehingga sangatlah naif jika hanya dengan informasi sepihak informasi ini sudah menjadi konsumsi publik. Demikian Klarifikasi yang dapat saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih,” pungkas Cris.
(Red).