Kesbangpol Jakarta Barat Mengadakan Diskusi Secara Webiner Terhadap Ancaman Terorisme dan Gerakan Radikalisme. “Ada 3 Faktor Yang Bisa Memicu”

RepublikeXpose – Jakarta

Untuk antisipasi kewaspadaan dini terhadap paham Radikalisme, Intoleran dan Ancaman Terorisme, Kesbangpol kota Jakarta Barat mengadakan diskusi melalui wabiner dengan tema “Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Ancaman Terorisme dan Gerakan Radikalisme” di ruang Kantor Kesbangpol Walikota Jakarta Barat.

Hadir pada kesempatan itu 130 peserta terdiri dari Karang Taruna Jakarta Barat, FKUB (Forum Komunikasi Antar Umat) Jakarta Barat, FPK (Forum Pembaharuan Kebangsaan) Jakarta Barat, FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) se-Jakarta Barat, Forum LMK (Lembaga Masyarakat Kelurahan) se-Jakarta Barat, Forum RT-RW se- Jakarta Barat.

Dalam sembutannya, Drs. Taufan Bakri, M.Si. selaku Kaban Kesbangpol Prov DKI Jakarta mengungkapkan, bahwa Jakarta sebagai miniatur negara harus menciptakan rasa aman, nyaman serta bertanggung jawab. Namun katanya seiring waktu sampai saat ini Jakarta (warga Jakarta) bisa dikatakan minim terhadap aksi teroris dan paham radikal dan intoleran. Untuk itu kegiatan seperti ini harus tetap dilakukan meski bukan tatap muka.

“Jakarta (Warga Jakarta) bisa dikatakan aman dari ancaman terorisme, paham radikalisme dan intoleran. Dan itu disebabkan semua stakeholder mulai dari tingkat RT sampai Provinsi (Gubernur) bergerak bersama dalam pencegahannya,” ungkapnya, Rabu (26/7/2023).

Sejalan dengan perkataan Kaban Prov DKI Jakarta, Kasuban Kesbangpol Kota Jakarta Barat, Muhamad Matsani lebih menitik beratkan alasan orang atau kelompok tertentu melakukan tindakan seperti itu bisa dikatakan beberapa faktor. Seperti : 1. Adanya kebijakan pemerintah yang dianggap kurang diterima oleh sebagian masyarakat, 2. Dampak dari tingkat kemampuan ekonomi tertentu dan 3. Dampak dari situasi kondisi politik.

“Ke 3 dampak itu yang diperkirakan dapat memicu orang/kelompok berbuat Tindakan Radikal, Intoleran dan bisa saja mengarah Terorisme,” tukasnya.

Sedangkan dari Narasumber yang hadir diantaranya, Eta Wiwid Ketum JKB (Jembatan Kemajuan Bangsa), Rahmat Murnia selaku Pemerhati dan Mantan Kombantan NII KW 7 serta Adhibya Pramudito Hutama dari Kasubnit Intelkam Polres Metro Jakarta Barat, memaparkan bahayanya paham Radikalisme, Intoleran serta Ancaman Terorisme sesuai kapasitasnya, tapi ke 3 narasumber sepakat soal pencegahan dini harus banyak melibatkan stakeholder terkait dan peran fungsi orang tua harus aktif dalam mengawasi keluarga termasuk anaknya. (RBT).

(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *