Korban Penggusuran Dan Penganiayaan Warga Cebolok Semarang Tidak Ditanggapi Ganjar Pranowo. “Bisanya Hanya Pencitraan” Kata Ketum GPM

RepublikeXpose.com-Genap Setahun Peritiwa Cebolok Semarang, Ganjar Abaikan Rakyar, Puan Diminta Turun Langsung, Kata Ketum GPM

Warga Korban Penggusuran Dan Penganiayaan Datangi Ganjar Pranowo. Eee, Eee, Gubernurnya Cuek… Ketum GPM Bersurat Pada Presiden
Semarang,RE
Genap I tahun perjuangan warga Ceblok , Semarang meminta keadilan pada Walikota Semarang dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pronowo tidak pernah ditanggapi, bahkan Gubernur Ganjar selalu sinis terkesan tidak mau menaggapi keinginan warganya.
Hal ini membuat Heri Satmoko, Ketum GPM (Gerakan Pemuda Marhaenis) angkat bicara. Heri mengiinginkan bahwa niat warga Cebolok Semarang harus ada solusi dari pemerintahan daerah, dia (ganjar pranowo) seharusnya memberikan respon positif apalagi ini sudah mengabaikan keinginan Pemerintahan Pusat (Presiden Jokowidodo) yakni Pemberantasan Premanisme dan Pemberantasan Mafia Tanah.
“Pengambilan paksa hak atas tanah dan melakukan penggusuran paksa dengan kekerasan itu melanggar konstutusi apalagi dengan kekerasan yang menimbulkan korban fisik,” papar Heri Satmoko, Jumat, 18/2/2022.
Abainya Ganjar Pranowo terhadap warga Cebolok menambah Cutra Buruknya Gubernur yang diusung Partai PDI Perjuangan.
“Peristiwa ini hanya sebagian sekelumit pencitraan Ganjar Pranowo di mata publik, padahal apa yang selama ini publik melihat Gubernur santun, baik, dan selalu menolong. “Itu tidak benar”. Yang ada sebaliknya” tuturnya dengan nada tinggi.
Masih Heri, Dia sudah melayangkan surat resmi pada Presiden Jokowidodo dan Stakeholder yang kompeten.
Untuk itu Heri meminta Pemerintahan Pusat turut campur dan turun tangan langsung.
 “Apa yang telah terjadi di warga Cebolok Semarang yang telah memakan korban fisik dan hilangnya harta benda warga. Pak Jokowi harus menanggapi aduan ini,” ucapnya kembali.
” Masa Pemda diatur oleh para mafia tanah dan seorang pengusaha yang bernama Setiwan” tegasnya.
lebih lanjut Heri meminta pada Mba Puan Maharini agar dapat memfasilitasi kasus ini, sebab bagaimana jug Jawa Tengah Masa Banteng.
“Dengan hormat, Pada Mba Puan harus melihat dan ikut serta bersama rakyat, khusunya rakyat cebalok,” pintannya.
Perlu duketahui, Pada 18 febuari 2022 sudah setahun sejak peristiwa “Tragedi Cebolok” menuntut keadilan atas peristiwa pengrusakan 209 rumah warga beserta harta benda serta penganiayaan terhadap warga Cebolok Semarang pada 18 Febuari 2021 yang dilakukan oleh Satpol PP dan ratusan preman atas suruhan Setiawan pengusaha Properti PT Mutiara Artery Regency.
RE/Rbt,Tim/Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *