TOBA: Republikexpose.com : Sudah bertahun tahun tuntutan masyarakat Sumut khususnya yang bermukim di sekitar Toba dan Taput agar Pemerintah Tutup Pt Toba Pulp Lestari (TPL), namun tuntutan tutup TPL yang dilakukan dalam aksi demo itu, kemarin , Rabu ( 6/10-2021), kembali berlanjut. Jika bulan lalu aksi demo yang diterima Jokowi di Istana Presiden, kemarin pendemo diterima di kantor bupati Toba.
Dalam aksi Tutup TPL yang sudah berlangsung puluhan tahun itu tetap sama yakni Cabut konsesi TPL dari tanah masyarakat adat, ujudkan reforma agraria, hentikan kriminalisasi dan intimidasi kepada masyarakat, selamatkan tano batak dari limbah TPL dan puluhan lainnya tuntutan isi aksi tersebut.
Berjanji
Pada aksi jalan kaki mulai dari Toba hingga Jakarta pada bulan lalu itu pemdemo berhasil menginjakkan kakinya di jakarta dan diterima presiden Jokowi., dan presiden berjanji kepada pemdemo sesegera mungkin akan menyeledaikan masalah tanah adat sebagai inti daripada tuntutan mereka. Rupanya, janji itu hingga sekarang belum terwujud sehingga aksi tutup TPL berlanjut di kantor bupati Toba.
Polres Toba Berhasil Amankan Pendemo
Polres Toba yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Toba Kompol Jhoni Andreas Siregar bersama personil Polres Toba , Kasubag Humas Polres, Iptu B Samosir laksanakan Pengamanan dan mengkawal Unras(unjuk rasa) oleh Aliansi Gerak Tutup TPL yang disebutkan terdiri dari unsur komunitas masyarakat adat, mahasiswa, kelompok tani dan masyarakat di Kawasan Danau Toba. Dalam aksi menyampaikan tuntutan
Cabut izin konsesi PT TPL di Tano Batak , Wujudkan reforma agraria sejati,
Kembalikan tanah adat kepada masyarakat adat , Lindungi kemenyaann sebagai tanaman endemik , Hentikan kriminalisasi dan intimidasi kepada masyarakat, Selamatkan Tano Batak dari limbah perusahaan yang merusak lingkungan Danau Toba , dan Selamatkan hutan Tano Batak dari aktivitas penggundulan hutan.
Aksi yang diikuti lebih dari 100 orang dijaga personel Satuan Polres Toba yang diawali dari Bundaran DI Panjaitan melakukan long march menuju Kantor Bupati Toba dengan tujuan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah setempat.
Selanjutnya di terima oleh Wakil Bupati Toba Toni Simanjuntak serta memyampaikan kepada Ketua Aliansi Tutup TPL Toba Beget Sibuea untuk dapat memilih 5 orang sebagai Utusan untuk berdialog dan membicarakan apa yang menjadi tuntutan dari Aliansi Tutup TPL Toba di ruang rapat Bupati Toba lantai 3.
Setelah beberapa lama berdialog di ruang rapat Bupati Toba yang dihasilkan adalah pemerintah Kabupaten Toba akan bekerja keras dan akan menyampaikan tuntutan Bapak/ Ibu ke pemerintah Pusat agar disetujui. Lalu para utusan yang diterima sebanyak 5 orang tersebut menyampaikan hasil tersebut kepada warga Unras tersebut . M Sormin, suara rakyat.
