REPUBLIKEXPOSE.COM – Kolaborasi antara Kelurahan Taman Sari, Jakarta Barat dengan Yayasan Buddha Tzu Chi bukan kali pertama. Kolaborasi kemanusiaan itu merupakan wujud nyata cinta dan perhatian mereka terhadap kondisi ekonomi warga kelurahan akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan yang kreatif dunia yang didirikan Bhiksu Cheng Yen, pada 1966. Yayasan ini berpusat di Taiwan. Perhatian mereka lintas agama, suku, dan ras.
Ketulusan terhadap masalah kemanusiaan itulah yang mendorong, baik Yayasan Buddha Tzu Chi maupun Kelurahan Taman Sari Jakarta Barat melakukan pelbagai kegiatan penguatan ekonomi dan pemberdayaan warga.
Mereka turun ke tengah masyarakat dan melakukan tindakan-tindakan ekonomi pemberdayaan warga.
Menurut Lurah Abdul Malik Raharusun S.Pd., M.Pd, ada banyak cara yang bisa ditawarkan kepada warga, yang bisa mendatangkan keuntungan finansial bagi keluarga mereka.
Mereka turun ke tengah warga dan memberi beberapa bantuan.
Banyak warga yang terkesan dengan kegiatan ini dan memberi apresiasi yang tulus kepada kolaborasi ini.
Ibu Asih, seorang warga RW 008/003 mengatakan, dirinya disuport 50 nasi kotak setiap hari dalam dua pekan terakhir. Pemberian itu bersifat gratis untuk diberikan kepada warga.
Kerja sama antara Kasi Kesejahteraan Rakyat dan PKK Kelurahan Taman Sari memberikan bantuan 250 kotak gratis kepada warga.
Di tengah kegiatan itu, hadir pula Ketua LMK, FKDM, dan Satpol PP.
Lurah Raharusun berharap modal kebersamaan dan kekeluargaan serta solidaritas warga kelurahan tak berhenti pada sikap solider saja, melainkan dikembangkan hingga menghasilkan finansial demi kemandirian ekonomi keluarga-keluarga di Kelurahan Taman Sari Jakarta Barat.
Mengembangkan tanaman sayur-mayur di lahan yang terbatas, bila diolah dengan baik, akan mendatangkan keuntungan finansial. Ada beberapa terobosan lain dapat dilakukan dalam bentuk kolaborasi antar stakeholder.
Dengan kemauan baik, kreatif, dan kolaboratif, apa yang dianggap tidak mungkin, dapat menjadi mungkin.
(Rika)