REPUBLIKEXPOSE.COM – Jakarta, Kota dengan penduduk terpadat di Indonesia. Konsekwensinya, kota ini tak bisa dilepaskan dari pemandangan kemacetan akibat aktivitas warganya bekerja mencari nafkah.
Namun, tak semua kemacetan akibat padatnya kendaraan yang memenuhi sebagian badan jalan. Banyak kemacetan akibat kelalaian pengguna jalan sendiri, ditambah berseliweran mobil, bajaj, dan pedagang kaki lima yang tidak taat aturan main.
Saat seperti itulah sinergitas para pihak keamanan sangat dibutuhkan. Kecamatan, Kelurahan, Dishub, Satpol PP, dan Babinsa serta Kamtibmas bekerja keras untuk menata kawasan-kawasan yang selalu memperlihatkan kemacetan.
Seperti terlihat pagi dan sore ini (Rabu, 8/9/2021) itu di seputaran Pasar Senen, Jakarta Pusat. Para petugas dari 3 pilar harus bekerja keras mengatur kendaraan penumpang yang tak tertib, yang seenaknya saja memarkir kendaraan dan menyebabkan kemacetan. Ditambah pedagang kaki lima yang sudah menguasai badan jalan (trotoar) dengan menumpuk barang dagangannya.
Bukan pula sekali dua kali petugas berwenang mengamankan tempat-tempat kemacetan itu. Para petugas meminta dan mengarahkan para pedagang secara persuasif dan sekaligus mensosialisasikan agar mereka menaati protokol kesehatan.
Kasatpel Perhubungan, Kecamatan Senen Firdaus B meminta sikap para pengendara bisa tertib dalam menggunakan jalan.
“Setiap hari kami melakukan penertiban di sini. Banyak kendaraan suka parkir sembarangan. Juga para pedagang kaki lima yang menguasai trotoar. Kami harus menegur dan memberi nasehat. Trotoar bukan tempat untuk perniagaan. Ini masalah yang selalu berulang,” kata Firdaus saat sedang melakukan penertiban di kawasan Pasar Senen, Rabu (8/9/2021).
Pasar Senen merupakan salah satu kawasan strategis daerah (KSD) milik Pemprov DKI Jakarta dan sering dijuluki “Singapuranya Indonesia”. Akibat aktivitas ekonomi yang tinggi di kawasan ini, kemacetan bisa terjadi setiap saat. Maka, kata Firdaus, penataan itu dilakukan dari hulu ke hilir serentak. Pengamanan pun dilakukan tiap hari.
Selama PPKM level 3 di masa pandemi Covid-19 ini, kerumunan warga menjadi jalan masuk penyebaran virus corona ini. Kehadiran para petugas, dari Satpol PP, Dishub, Kamtibmas dan Babinsa tidak semata mengatur kendaraan yang nakal, tetapi juga menghindarkan masyarakat dari kerumunan dan memberi ketertiban dan menjaga kesehatan mereka.
Persoalan kemacetan di DKI Jakarta selalu dibenci masyarakat. Masyarakat memegang prinsip waktu adalah emas. Harapan mereka tidak ada kemacetan, sejak mereka keluar dari rumah menuju kawasan-kawasan strategis daerah seperti Pasar Senen. Kelancaran transportasi ikut mengangkat dan menumbuhkan ekonomi masyarakat. Semakin lancar dan tertata, semakin ekonomis dan efisien.kn
(RE/Rika/st)