REPUBLIKEXPOSE.COM – Balige, Aneh bin ajaib. Kalimat inilah yang banyak keluar dari mulut orang yang ” saban ari” lalu melintang di jalan raya terutama ketika melintasi jalan yang warung kopi ada di seantero Toba, Balige. Sebab hampir ada ada saja orang berkerumun mengelilingi jurtul (juru tulis), Togel (toto gelap) yang berarti sedang memesan nomor mimpi atau kode alam. Pemesan agak lebih ramai pada pukul 2 siang hingga pukul 4 sore. Sebab pada jam-jam seperti itu adalah batas pemesanan togel khususnya togel SGP (singapura) , karena pemutaran SGP ini sekitar pukul 6 sore. Lewat jam 6 sore akan datang lagi pemesan ke jurtul untuk togel HK (hongkong). Lantas, pertanyaan berikutnya bernada heran dari masyarakat sekitar Toba adalah : “siapa di belakang bandar besar Togel di Toba ini?”.
Ketika Republikexpose.com memelusuri dari gang satu ke gang besar memang sulit didapat siapa di belakang bandar besar di Toba sampai sampai bebas melanglang buana tanpa sedikit pun bisa dibasmi . Pertanyaan itulah yang memjadi tekateki sampai sekarang. “Kalau di Taput ,kan sudah bukan rahasia lagi siapa bandar besar di Taput, orang pasti taulah siapa bandar besar di Tapput, orangnya ada di Medan kok ,” ujar seorang bapak bapak yang asyik ngopi di lapo di bilangan permandian air panas Sipoholon yang ngaku bernamaPak Parisman Hutauruk. Namun , ketika Republikexpose.com lanjut bertanya, ” kalau begitu siapa beking bandar Togel di Taput, lantas pak Parisnan agak senyum dan tanpa melanjutkan pembicaraan, seolah grogi dan sedikit takut menyebut siapa beking Togel ini, karena dia sadar betul soal hukum yang selalu berpedoman terhadap azas praduga tak bersalah, karena ketika nonton tv selalu didengar kalimat “hukum” tadi terutama terhadap dugaan tindak pidana seperti tipikor, dan pidana umum lainnya selalu initial tersangkanya disebut oleh penyidik. ” karena salah mengucap bisa bumerang, tandas bapak tadi.
Berapa omzet judi Togel ?
Omzet judi Togel, sulit diprediksi, karena omzet per kecanatan tidaklah sama. Misalnya wilayah Toba yang terdapat 16 kecamatan, maka jumlah penasang togel tidak sama tergantung kecerdasan penduduknya . Misalnya di pinggiran kecamatan wilayah Toba, omzet kebih besar karena masyarakatnya lebih memikirkan hadiah uang secara kangsung. Tetapi hitung hitung kasar omzet togel untuk wilayah toba per kecamatan bisa sampai 50 juta per minggu. Maka untuk 16 kecamatan di Toba bisa sampai 90 juta per minggu. Maka, berapa prosen yang dapat ? “Hitung hitung secara kasar, yang tembus tidak sampai 20 prosen,” tandas seorang pemasang nomor di lapo dengan hitung hitungan pengamaran dia yang berarti, hampir 80 prosen masuk kantong bandar dan sebagiian diatur ke beking badar yang sampai sekarang masih sulit didapat siapa di belakang bandar ini. Kecuali oknum petugas yang tahu siapa dibelakang bandar togel ini, tapi mereka pun seribu kali diam ketika hal ini dikonfirmasi.
(RE/Sormin/st)